Pengaruh Tablet PC dan Perkembangan Kognitif Terhadap Perkembangan Motorik Pada Anak Balita
A. PENGARUH TABLET PC DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF TERHADAP
PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK BALITA
B. Latar Belakang
Kemajuan teknologi dewasa ini sangat maju
dan pesat. Hal ini terlihat bahwa teknologi itu sendiri sangat
digandrungi tidak hanya oleh masyarakat yang berusia matang namun juga
bagi para anak-anak usia dini. Keakraban anak-anak usia dini terhadap
teknologi dapat terlihat pada banyaknya penggunaan tablet PC pada
anak-anak usia dini di perkotaan. Teknologi yang bersahabat ini pun
terlihat dengan mudahnya mereka mengakses video games ataupun video
movie pada fitur-fitur dalam tablet PC tersebut.
Para produsenpun berlomba-lomba untuk memberikan suatu produk yang
dapat dibeli oleh semua kalangan. Hal ini berdampak pada menjamurnya
produk-produk teknologi yang bersahabat dan murah. Tak dipungkiri bahwa
hal ini menjadi fenomena dan gengsi tersendiri bagi para orang tua.
Karena kesibukkan dari para orang tua tersebut, membuat waktu bermain
menjadi sangat sedikit, dan orang tua sudah terlampau capek ketika anak
usia dini ingin bermain.
Penggunaan teknologi membuat anak usia dini terasah secara kognitif,
mereka (anak usia dini) dapat berlatih pada permainan-permainan
kecerdasan yang memerlukan proses berfikir. Serta menyimak film-film
pendek pada fitur yang tersedia, membuat mereka konsentrasi penuh untuk
memperhatikan apa yang terpampang pada layar tablet PC tersebut.
Fasilitas layar sentuh juga memudahkan anak usia dini mengakses
fasilitas apa-apa saja yang terdapat dalam perangkat teknologi tersebut.
Keasyikan ini membuat anak-anak terlena untuk terus bermain belajar
bersama tablet PCnya. Sehingga kebutuhan akan gerak menjadi kurang
terpenuhi. Karena pada hakikatnya anak usia dini memerlukan
latihan-latihan untuk memaksimalkan motorik kasar maupun halus.
Berdasarkan masalah diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh tablet PC dan perkembangan kognitif
terhadap perkembangan motorik pada anak balita
Pengaruh Media Sosial Pada Anak Usia Dini
Pada hakikatnya Taman Kanak-kanak bukan
sekolah, tetapi arena bermain sambil belajar. Di taman ini anak-anak
tidak hanya diberikan pendidikan skolastik (pendidikan akademik), namun
lebih diutamakan untuk bermain. Dari bermacam-macam permainan itulah
nantinya, anak-anak akan memperoleh pembelajaran dan pengetahuan yang
lebih berarti daripada sekadar calistung (membaca, menulis dan
menghitung). Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 dinyatakan bahwa
“Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pembinaan dan stimulan yang diterima anak
melalui bermain menjadikan anak mempunyai kemampuan untuk belajar
bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya serta orang dewasa
lain. Menurut Singer (2012) bermain dapat digunakan anak untuk
menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi
dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Ini artinya anak akan
menyerap ilmu pengetahuan dengan sendirinya.
Rasa keingin tahuan anak yang begitu
besar saat bermain tersedianya media bermain menjadi kebutuhan yang
sangat penting, salah satunya di zaman informasi ini kotak ajaib bernama
komputer menjadi media yang dekat dengan dunia bermain anak. Sesuai
dengan namanya, media yang tergolong dalam media sosial ini memiliki
fungsi untuk mendukung interaksi sosial penggunanya. Dalam konteks ini,
media sosial bisa digunakan untuk mempertahankan/mengembangkan relasi
atau interaksi sosial yang sudah ada dan bisa digunakan untuk
mendapatkan teman-teman yang baru.mulai
dari games, komunikasi dan informasi. Menurut Van Dijk (2006:31),
mengutip apa yang dilakukan oleh Stanley Milgram, rata-rata setiap
elemen dalam sebuah unit akan saling berkaitan menurut six degrees of
separation, yang menyatakan bahwa manusia dapat terhubung dengan manusia
lain dengan paling banyak enam orang yang saling berkaitan.
Seiring dengan perkembangan yang kian
pesat di bidang teknologi dan informasi tersebut perkembangan jiwa
anakpun mengalami perubahan yang perlu diperhatikan. Kegemaran bermain
media sosial yang berlebihan akan mengurangi anak melakukan hubungan
sosial dengan teman-temannya sehingga dapat menghambat kemampuan EQ
(emotional quentient). Misalnya rasa soliter dan kerjasama dengan teman,
kemampuan berkomunikasi sesuai waktu. Berdasarkan uraian di atas
penulis mencoba untuk mengetahui bagaimana pengaruh media sosial untuk
perkembangan anak usia dini.
Rumusan masalahSesuai dengan masalah yang diuraikan penulis, secara umu dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah ada dampak positif dan dampak negative media sosial terhadapperkembangan anak usia dini?
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
- Mengetahui pengaruh media sosial terhadap perkembangan anak usia dini
- Mengetahui manfaat media sosial untuk perkembangan anak usia dini
Media sosial adalah sebuah media online,
dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual. Internet menurut Budi Sutedjo (2004: 52) berasal dari kata
“International Network”yang merupakan sebuah jaringan komputer yang
sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling
berhubungan yang menjangkau seluruh dunia. Internet adalah kependekan
dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian sebagai
jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian.Jaringan
internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu
menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan
bentuk informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan
dan global (Andhika, 2005). Menurut Ramhot S, 2003 mendefinisikan
internet sebagai suatu gabungan dari wide area network (WAN). Secara
definisi internet merupakan komputer yang menjalankan Stack protokol
TCP/I, memiliki alamat IP (internet protokol), dan memiliki kemampuan
mengirim IP ke semua komputer lain dalam internet.
Menurut Josep A. Devito komunikasi massa
adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan
berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan kepada khalayak luas,
dimana didalam komunikasi massa memiliki unsur-unsur penting seperti
komunikator, media massa, informasi (pesan) massa, gatekeeper, khalayak
(publik), dan umpan balik. Agee dalam Elvinaro (2001), media massa
secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Bukti
sederhana terjadi pada anak-anak yang banyak meniru adegan ataupun
jagoannya dipermainan game online. Budaya, sosial dan politik
dipengaruhi oleh media massa Komunikasi secara umum mengandung
pengertian memberikan informasi (dalam berbagai bentuk) kepada orang
lain, memiliki tujuan agar informasi tersebut dapat diterima oleh
penerima informasi, sehingga hal itu menjadi milik bersama ( lihat
Depdikbud 1984:7), dan komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung
atau tidak langsung. Komunikasi yang langsung adalah hubungan antara
komunikator dengan komunikan tanpa perantara berupa media. Sementara
komunikasi tidak langsung adalah komunikasi dengan menggunakan media
atau alat perantara, antara lain tulisan dan gambar atau foto, yang
terdapat dalam media cetak seperti tabloid.
B. Macam-macam media sosialsekarang ini banyak media sosial yang berkembang dan dekat dengan dunia bermain anak, diantaranya:
- RenRen
- Yelp
- Tumblr
- Path
- Yahoo! Meme
- FUPEI
Situs ini buatan anak Indonesia asli.
FUPEI adalah kependekan dari Friends Uniting Program Especially
Indonesian adalah sebuah situs jaringan sosial yang berdiri pada bulan
Mei 2004 menyediakan ruang gerak untuk kegiatan pertemanan bagi
penggunanya secara interaktif. Berawal dari booming situs-situs jaringan
sosial seperti friendster pada tahun 2004, FUPEI yang turut ikut
memberikan sebuah ruang untuk pengguna internet di Indonesia merupakan
sebuah bentuk user-generated-content yang mencakup foto, musik, video,
dan lain-lain. Pengguna-pengguna tersebut kemudian dikenal dengan nama
fupeis.
C. Pengaruh Positif Media Sosial Bagi anak usia dini
Kemajuan media informasi dan teknologi
sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi
positif maupun negative dari penggunaannya.Hal
ini dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini tergolong
sangat mudah atau terjangkau untuk berbagai kalangan, baik untuk para
kaula muda maupun tua dan kalangan kaya maupun menengah ke bawah. Bahkan
pada umumnya, saat ini anak-anak usia 5 hingga 12 tahun menjadi
pengguna paling banyak dalam memanfaatkan kemajuan media informasi dan
teknologi pada saat ini. Oleh karena itu, tidak heran jika dampak
positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak usia 5
hingga 12 tahun dikatakan sebagai generasi multi-tasking.
Menurut hasil penelitian American
Psychological Asociation (APA) pada tahun 1995 terungkap bahwa tayangan
yang bermutu akan mempengaruhi seseorang untuk berperilaku baik. Adapun
tayangan yang kurang bermutu akan memengaruhi seseorang untuk
berperilaku buruk. Bahkan, penelitian ini menyimpulkan bahwa hampir
semua perilaku buruk yang dilakukan orang adalah hasil pelajaran yang
mereka terima dari media semenjak usia anak-anak ( Zubaedi, 2011: 174).
D. Dampak positif dari penggunaan media informasi dan teknologi ini adalah antara lain:
- Untuk memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan keceradasan anak.
- Adanya beragam aplikasi digital seperti mewarnai, belajar membaca dan menulis huruf tentunya memberika dampak positif bagi perkembangan otak anak. Mereka tidak memerlukan waktu dan tenaga yang lebih untuk belajar membaca dan menulis di buku atau kertas, cukup menggunakan tablet sebagai sarana belajar yang tergolong lebih menyenangkan.
- Anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena aplikasi semacam ini biasanya dilengkapi dengan animasi yang menarik, warna yang cerah, serta lagu-lagu yang ceria.
- Kemampuan berimajinasi anak juga semakin terasah karena permainan yang mereka gunakan bervariasi dan memiliki jalan cerita yang beragam
- Dari segi fisik komputer dapat menimbulkan rasa nyeri kronik pada tangan, pergelangan tangan, punggung dan bahu jika berlangsung lama.Dapat mengakibatkan ketegangan pada otot mata karena monitor komputer memancarkan radiasi berbagai sinar seperti infra merah, ultraviolet dan elektromagnetik pemicu penyakit kanker.
- Dari segi psikologis pengeruh komputer, internet, video games akan mengikis waktu dan komunikasi dalam keluarga. Anak-anak menjadi lebih tertarik pada dunia interaktif dibanding dengan mengerjakan hal-hal yang biasa mereka kerjakan.
“Ketagihan terhadap komputer juga akan
mengurangi waktu bermain dengan teman-teman sebaya dan teman sekelas,
sehingga anak akan tumbuh dengan kondisi kekurangan sosialisasi,”ujar
Thomas Batalia, seorang psikolog Ateneo Welline Center di Filipina
(Ellisiti Julaihah, 2004:2005)
- Anak-anak juga dapat menjadi lebih sulit berkonsentrasi dalam dunia nyata. Hal ini dikarenakan anak-anak tersebut sudah terbiasa hidup dalam dunia digital.
- Anak usia dini adalah peniru ulung, maka dengan seringnya bermain video games yang biasanya para jagoan menyelesaikan masalah dengan cara memukul atau menembaki. Hal ini secara tidak langsung mengajarkan perilaku kekerasan pada anak.
Ada juga 10 ciri seseorang kecanduan jejaring sosial di dunia maya menurut analis Retrevo Gadgetology adalah sebagai berikut :
- Yang Pertama, anda berbicara atau mengirim pesan hanya 140 karakter atau kurang dari itu. Ini mencerminkan bahwa pola pikir Anda sudah sangat meresap dengan Twitter yang hanya memperbolehkan mengirim 140 karakter di setiap pesan yang anda kirim.
- Kedua, anda seringkali iseng untuk mencolek alias ‘poke’ teman atau rekan kerja meski sekadar hanya untuk pergi ke tolilet.
- Ketiga, ketika ditanya oleh seseorang, “Bagaimana akhir pekanmu?”. Di pikiran anda yang pertama kali muncul adalah “ Duh aku lupa update status di Facebook dan Twitter”.
- Keempat, anda kerap kali memposting link tentang keberhasilan memainkan game di Facebook. Misalnya: ‘Sukses naik ke level 932 Mafia Wars”. Sementara di Twitter, dalam 24 jam langsung mem-follow ribuan account sekaligus.
- Kelima, anda menilai bahwa diri berhasil dan berharga dengan mengukur dari seberapa sering Anda me-retweed.
- Keenam, Ketika koneksi internet terhambat, Anda tak sabar untuk terus menerus me-refresh halaman jejaring sosial yang ingin dibuka.
- Ketujuh, anda mengganggap bahwa dengan menambah satu orang follower sangat begitu berarti, seperti mencetak skor dalam sebuah pertandingan olahraga. -Kedelapan, Mengecek atau mengupdate status di Facebook dan Twitter sebelum tidur.
- Kesembilan, Selalu wara-wiri di jejaring sosial sedikitnya satu kali sehari. Dan Kesepuluh, ketika ingin bersantap alias makan pun tak bisa menahan diri untuk tetap aktif ke situs jejaring sosial. (lihat inet.detik.com, 2010)
Simpulan
berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan:
- Efek positif dan negatif yang seolah kontradiktif membuktikan bahwa dampak dari internet sangat tergantung dari penggunanya. Oleh karena itu kunci untuk menyeimbangkan efek positif dan negatif dari internet terhadap anak usia dini adalah komunikasi yang efektif dari orangtua dan pendampingan saat anak bermain media sosial.
- Melalui bimbingan yang tepat dari orang tua untuk memaksimalkan manfaat media sosial sambil meminimalkan sisi negatifnya anak akan menggunakan media sosial dalam meningkatkan pengalaman belajar dan menghasilkan efek yang positif.
Media sosial ada untuk membantu kebutuhan manusia. Oleh karena itu semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut bertanggung jawab menghadapi tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan media sosial di masa depan. Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan generasi unggul di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar